Air meluap sampai sekolah ( Lagi )

   Pengembangan infrastruktur di Gorontalo yang terhitung masif ternyata tidak berimbang dengan tindak pencegahan pihak terkait akan adanya ancaman teknis yang memungkinkan rusaknya infrastruktur tersebut. Seperti diberitakan antaranews.com (22/12/2012), meluapnya banjir di daerah agropolitan ini menyebabkan salah satu bangunan sekolah (smpn 7 Gorontalo) harus meliburkan siswa-siswanya akibat area yang digenangi air tidak memungkinkan melakukan kegiatan belajar mengajar. Akibat naiknya air ke gedung sekolah juga membuat siswa kehilangan buku pelajaran yang tersimpan di salah satu ruangan seluruhnya basah dan rusak. Pihak sekolah kemudian mengerahkan para siswa untuk membantu membersihkan dan "menyelamatkan" sekolah mereka saat dan pasca-banjir. 


   Aksi "save the school" memang membantu siswa untuk mempercepat pemulihan kondisi sekolah pasca banjir. Namun, lebih dari itu, patutnya para siswa hari ini dalam keadaan yang tahu beres, masuk sekolah, belajar, menggunakan fasilitas sekolah yang tersedia. Tak pantaslah dalam keadaan seperti ini, sehingga yang harus di jadikan bahan kajian adalah tata ruang gedung sekolah yang dimaksud. Pengalih peranan aksi dari warga sekolah termasuk siswa ke pihak-pihak yang bertanggung jawab (seharusnya) dalam hal ini memang berdasar, sebab nyatanya, dalam setiap insiden air meluap, gedung SMP negeri 7 itu memang dikenal sering ditmpa  banjir, karena letaknya rendah, dekat sungai pula. Benar adanya, sekolah ini termasuk sekolah yang lama berdiri (awal 1970-an) di kotamadya Gorontalo, yang pada saat ini memang perlu tindak pencegahan terhadap serangan banjir, di carikan lokasi yang lebih aman, atau renovasi, bangunan dibuat lebih tinggi dari saluran selokan air setempat, halaman sekolah harus selalu kering, serta pengaliran airnya baik. Perlu juga diperhatikan resapan air dan saluran drainase air hujan untuk menunjang kebersihan, kesehatan, dan konservasi air tanah (SMP1 Majalengka; Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah). 


   Solusi pun tinggallah solusi, jika tidak segera dikerjakan dengan cepat dan tanggap. Tuntutan ini menilik pada kondisi siswa yang butuh ruang belajar dan fasilitas sekolah yang terjaga sehingga masih bisa digunakan secara berkelanjutan. Jawabannya tidak lain ada pada pemerintah, karena sekolah termasuk sarana publik, dan tentulah milik negara. Duhai para bapak yang duduk ditampuk kebijakan, siagalah! bekerjalah! yakinlah semua pasti bisa teratasi!..aamiiin. (Sebuah kabar baik penulis dengar terkait pemerintah dan perannya terhadap penanganan banjir kota Gorontalo, semoga tidak menjadi kabar nan sekadar surga telinga ya, pak. Simak di http://www.gorontalokota.go.id/home/info/1526)  _AdinHa

Comments

Popular Posts